Suzuki A-Star pengganti Karimun Estilo
Bagi Suzuki Motor Corporation (SMC), A-Star adalah produk strategis global ke-5 mereka. Sedangkan bagi mitranya di India, Maruti-Suzuki - produsen mobil nomor satu di negara tersebut – A-Star juga sangat dibanggakan. Pasalnya, produk ini memperkenalkan unsur India dan peran perancang India yang semakin besar.
“Mobil ini bergaya Eropa yang diperkaya dengan sentuhahn etnis India,” begitu komentar SMC saat pertama mobil ini diperkenalkan dalam dalam bentuk konsep.
Bagi India, A-Star dianggap sebagai awal menuju kemandirian untuk menciptakan mobil hasil sendiri. Pasalnya, mobil hatchback sub-kompak 5 pintu ini, kandungan komponen lokalnya tidak hanya “hardware”, juga “brainware”. Tepatnya, para perancang India benar-benar dilibatkan Suzuki untuk mendesain mobil yang masih sangat kental gaya Eropanya.
Alto
Penampilan akhir A-Star produk massal berbeda jauh dibandingkan dengan konsepnya, baik eksterior dan interior. Ini bisa dilihat pada lampu depan, gril, lampu belakang, postur dan tentu saja perlengkapan interior seperti, dashaboard dan instrumen. A-Star malah indentik dengan Alto yang diperkenalkan Suzuki di Pameran Mobil Paris bulan lalu. Postur, desain lampu dan gril kedua mobil berbeda nama itu sama!
Diinformasikan pula, seperti Suzuki Splash yang juga dijual dengan “brand” dan nama lain di Eropa – yaitu Opel dan Vuaxhall (keduanya menggunakan nama yang sama, yaitu Agila), A-Star nantinya juga akan dijual oleh Nissan dengan label”Pixo”.
Nissan yang gencar melakukan globalisasi produk, tgelah melakukan kerjasama dengan berbagai produsen mobil lainnya di dunia, termasuk dengan Suzuki di India untuk memproduksi mobil kecil.
Mobil Kota
Maruti Suzuki memfokuskan A-Star sebagai mobil kota (city car). Dimensinya sangat kompak: panjang 3.500 mm, lebar 1.600 mm dan tinggi 1.490 mm dengan jarak terendah dari tanah 170 mm.
Beberapa fitur dikembangkan secara khusus oleh Suzuki terhadap A-Star dengan basis produksinya di India. Termasuk “roh” mobil, yaitu mesin bensin 3 silinder 993 cc atau 1,0 liter.
Maruti berusaha mejadikan mesin baru ini bisa beradaptasi dengan lingkungan India, antara lain kondisi lalu lintas kota yang sangat macet dan jalanan yang banyak lubangnya (berarti pas juga buat Indonesia dong!).
Konsumsi bahan bakar arata-rata mobil ini juga menarik, karena hanya butuh bensin 19,59 km/liter yang dites oleh lembaga khusus di Indonesia.
Mesin 3 silinder yang menjadi “roh” mobil, sebenarnya tidak banyak lagi digunakan dewasa ini, kecuali di Jepang. Meski begitu, Maruti mengembangkan mesin tersebut lebih lanjut. Misalnya, membuatnya lebih ringan dengan menggunakan saluran isap dari aluminium, termasuk bagian ujung dari knalpotnya.
Dikabarkan, mesin yang digunakan A-Star telah menjalani tes ketahanan sampai 250.000 km atau 500 jam. Mesin ini menghasilkan tenaga 67 ps @ 62.00 rpm dan torsi 97 Nm @ 3.500 rpm.
Karakteristik yang menarik dari mesin ini adalah torsi yang diperoleh pada putaran “flat” atau rata. Dengan cara ini, saat digunakan di jalanan kota yang macet atau kondisi mengemudi “stop and go”, pengemudi tak perlu terlalu repot sering pindah-pindah gigi. Hasilnya, konsumsi bahan bakar tetap irit. Mobil ini juga dirancang dengan biaya perawatan murah.
Sebagai produk baru, posisi A-Star di India berada antara Zen Estilo (di Indonesia dikenal dengan Karimun Estilo) dan Swift. Meski begitu, A-Star dipatok dengan harga hampir sama dengan Zen.
Dalam hal ini, A-Star tentu saja lebih menarik karena tampil laksana mobil sport masa kini. Ini tampak dari gril radiator yang berukuran sangat besar, mulai dari ujung kap mesin sampai menyulur ke bagian bawah bumper depan. Tujuannya, untuk memperoleh pendinginan secara maksimal.
Penampilan A-Star dilengkapi dengan ban 155/80-R1, suspesni MacPherson strut, per koil dan mampu berputar arah dengan radius putar 4,5 meter. Hal ini menjadikannya sebagai mobil kota yang lincah.
Untuk memenuhi standar Eropa, A-Star menggunakan materi, 85% bisa didaur ulang. Tidak ada lagi komponen yang dibaut kadmium, merkuri dan kromium.
Target Ekspor
Susksesnya salah satu produk Suzuki asal India di Indonesia, yaitu Karimun Estilo, bisa digunakan sebagai acuan bahwa Maruti juga akan memasarkan A-Star ke tanah air. Di samping itu, Maruti akan mengekspor A-Star ke 150 negara, yaitu di Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, Australia dan Asia. Ditambahkan, separoh dari produksi A-Star, yaitu 200.000 unit antara 2009 - 2011 adalah untuk ekspor.
Momen peluncuran A-Star sekaligus makin memperkuat posisi Maruti Suzuki yang berkomitmen menjadikan India sebagai pusat mobil-mobil kecil global. Taget Maruti lainnya, 1/3 dari seluruh produk global Suzuki, lahir dari India.
Direncanakan, tahun depan mobil ini sudah diekspor ke Eropa. Pasalnya, seluruh standar Eropa yang ketat baik konsumsi bahan bakar, emisi gas buang sampai ke bahan mobil yang harus didaur ulang, ternyata sudah bisa dipenuhi oleh A-Star.
Langkah strategis yang jitu mengingat krisis global mengarah ke oleh mobil-mobil berukuran besar dan boros konsumsi bahan bakarnya.